Selamat malam
sepi, apa kabar ?? masih kah sama seperti hari kemarin?!.. ditemani dengan
angin malam yang kian menyeruakan rindu..
Entah apa yang
aku keluhkan malam ini, jauh disana ada rasa yang membuat hati ini sesak...
taukah kamu sayangg, terkadang masa menikam dan terus berlalu pergi
meninggalkan sisa dan membuka seribu luka di hati walau ku coba hindarkan sesal
di dada. Segala yang indah sering menemani ruang sepiku.. senyum dan tawamu
masih terkadang mebuatku terhenyak sesak. Tatkala malam datang ditemani sepinya
malam aku meluapkan segala kekusutan dijiwaku, segala keresahan yang bersarang
dihati ini. Karena kesedihan yang membaluti perasaan ini, aku berusaha membawa
semua rasa ini jauh pergi membuka hati yang luka .. benarkan aku mementingkan
perasaan sendiri ? tahukah sayang bahwa rindu ini terlalu dalam, mengapa tak
kau fahami ?? adakah aku yg terlalu
bersungguh – sungguh ?!..
Aku adalah
seorang yang mendambakan cinta, mengharapkan agar diri dicintai.. disayangi dan
dikasihi untuk sepanjang hayatku.. ingin aku membuka dan menutup mata di sisi
orang yang dicintai.. Cinta.. fitrah kehidupan seorag insan memerlukan cinta,
ingin mencintai dan dicintai. .bukan hal mudah untuk mencari cinta, bukan mudah
untuk dicintai.. dan bukan mudah untuk dicintai. Seorang aku hidup dalam sepi
dan dalam penantian .. walau cinta telah hadir.. aku maish sepi disini, emang
benar penantian itu menyesakkan terlebih akan rindu. Rindu .. sepi itu telah
mengajarkan aku artinya rindu, rindu akan kisahnya.. rindu ini terlalu dalam
hingga tidak terselam.. air mata pula menjadi teman setia. Kehangatan air mata
seolah coba merawat lebam dan luka dihati. Tembok kolam air mata tidak lagi seteguh dulu.
Memudahkan banjir melanda taman hati yang penuh kepiluan. Gerimis melanda,
justeru dedaun kesedihan berguguran.. terus hanyut di bawa arus dan lemas dalam
nafas sendu.
Sayangg, disana
kamu selalu memberiku sebentuk kebahagiaan yang tidak akan habis ditelan waktu,
kmu memberikan itu. Tapi aku sudah membrikan kebagiaan juga? Atau, aku hanya
membebaninya saja? Entah kenapa pertanyaan ini mendadak menyergapku. Apakah selama
ini aku hanya memikirkan kebahagiaanku sendiri ?! Sayang, hari ini aku merasa
jadi perempuan yang tidak baik untukmu.. sejenak aku termenung aku hanya
mementingkan kebahagiaanku, aku terlalu egois akan diriku.. aku hanya
mementingkan kebahgiaanku tanpa peduli akan dirimu.
Sayang, aku
tersadar kmu orang yang mampu merubahku, segala hal yang baik selalu kamu berikan
untukku.. terkadang kita berantem karna masalah kecil dan terkadang itu karena
ulahku tpi kamu tak pernah menuntut akan sikap emosionalku selama ini, kmu
menerima sebagaimana sifatku. kamu sellau mambawa senyum diwajahku setelah
selama ini tertutup muram terlebih akan jarak ini.
Jarak
sejauh ini tak mampu membuat kita berbuat dan bergerak lebih banyak.
Seakan-akan aku dan kamu tak punya ruang untuk saling bersentuhan juga
saling menatap. Rasanya menyakitkan jika keterbatasanku dan keterbatasanmu
menjadi penyebab kita tak banyak tahu dan tak banyak bertemu. Setiap hari, kita
menahan rindu yang semakin menggebu dan tak mereda. Inikah cara cinta menyiksa?
Melalui jarak ratusan kilometer?
Aku menghela napas, membayangkan jika
kamu bisa terus berada di sampingku dan merasakan yang juga kurasakan. Maka
mungkin tak akan ada air mata ketika hanya tulisan dan suara yang bisa
menguatkan kita. Maka tentu saja tak akan ada ucapan rindu berkali-kali yang
terlontar dari bibir kita, ketika perasaan itu semakin membabibuta.
Apakah yang kita pertahankan selama ini?
Apakah yang kita andalkan sejauh ini? Sekuat apakah perasaan cinta kita?
Menahan dan mempertahankan, dan kadangkala memicu pertengkaran. Tapi... itulah
manisnya jarak, ia membuat kita saling menyadari, tak ada cinta tanpa luka, tak
ada cinta tanpa rindu.
Sayang, apalah arti ratusan kilometer
jika kita masih mengeja nama yang sama? Apakah arti jauhnya jarak jika aku dan
kamu masih sangat mungkin mempertahankan semuanya? Ketika kita tak saling
bergenggaman tangan, tak saling berpelukan, dan tak saling saling berpandangan
namun aku percaya akan ada kebahagian.
Apa yang kucari dan apa yang kamu cari?
Tak ada, kita masih meraba-raba apa itu cinta dan bagaimana kekuatan itu bisa
membuat kita bertahan. Rasa cemburu, rasa ragu, dan rasa rindu sebenarnya
adalah pemanis. Tidak ada hal yang sangat berat, jika kita melalui berdua;
melewatinya bersama.
Selama bulan yang kita lihat masih sama,
selama sinar matahari yang menyengat kulit kita masih sama hangatnya, maka
pertemuanku dan kamu masih akan tetap terjadi.Jarak hanyalah sekadar angka,
jika kita masih memperjuangkan cinta yang sama.
Sayang, Maafkan aku belum biasa membalas
semua yang sudah kamu berikan padaku, maafkan aku sellau membuat kamu merasa
sakit, maafkan aku yang belum biasa menepati janjiku mengurangi sikap
emosionalku, sayang aku berjanji akan berusaha jadi yang terbaik untukkmu. berjanjilah
kamu akan selalu tersenyum walaupun jika nanti aku tak bersamamu, jangan pernah
bersedih.. terima kasih sudah menjadi malaikat dihidupku.. aku sayang kamu.
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking