15 Mei 2014

Dalam diam !!


Diam diam aku menapaki jejakmu memastikan setiap rasa masih sama seperti dulu, ku syukuri namun masih kuharap, diam dalam tawa yang masih mencari pembenaran. Tersenyum dalam galaknya suara-suara sumbang yang datang menghujat. Bahwa aku akan tetap disini, takkan kemana mana sampai seseorang datang menghapus dari ingatanku.

Hampir saja aku melupakanmu setelah menyepi diruang kecil bernama kenangan . . jemariku kaku, sungguh kenangan ini hampir membuat tubuhku luruh menjadi debu-debu menghapus waktu. Sayang, semestinya aku masih bersamamu pagi ini menulis naman kita dipantai itu lalu menyaksikan ombak menggulung menyapu butir pasir hingga menyiksakan nama kita saja. Semestinya kau tidak meninggalkan kenangan ini bersamaku !!

Mungkin seharusnya ku tak disini . . disini menunggu pagi, mungkin seharusnya tak terucap kata kita ! cukup aku atau kau . .tanpa kita ! cukup kau dengan duniamu, aku dengan harapanku . . tanpa kita ! aku akan selalu sayang dan aku tak perlu pembenaran untuk itu. Mungkin itu adalah alasan mengapa kita dipertemukan oleh sang waktu .

Enggan mencari tahu . . dan kubiarkan lepas bersama gelisah pergi menyusul waktu. Malam-malam cepatlah berlalu pagi datanglah sampai siang menyapa menyusul malam lagi, jangan lama-lama aku benci hari ini.

Pertemuan kita bukanlah kebetulan . . entah akan sebatas apa, kau akan tetap jadi bagian hidupku. Tak akan hilang . . ataupun terlupakan !!

Malam ini aku masih melihat cinta dibalik senyum itu . . aku hanya bisa menatapmu jauh seperti tak ingin kau hilang di hadapanku. Selamat tidur sayang ! semoga malam melelapkanmu, hingga kau bangun dengan harapan baru . .

Ijinkan aku disampingmu walau hanya sekedar yang kau bisa. Aku pernah melihat bingkaiku di sela hidupmu, benarkan hadirku pernah berarti untukmu !

Akhir-akhir ini aku sering lihat kamu lagi dijalanan . .?! iya, aku sering banget liat kamu dijalanan pikiran aku ! senyuman itu indah . . lisan pun begitu menenangkan jiwa, tapi hati kadang bermain tak tentu !!

Apa sich yang bisa mendewasakan ku . . sedang aku sendiri bingung atas tingkahku ! “jika kejujuran itu salah dimatamu . .apakah dengan kebohongan dapat membuatmu percaya padaku ! kenyataan yang pahit, mungkinkah selalu berakhir dengan indah?! Aku hanya bisa melihat tanpa bisa marah dan teriak ..

Aku tak tau kapan ku sebut ini cinta ! tapi aku mulai merasakannya, di tiap lembaran aku temukan arti hidupku untuk memberi tanpa harus berharap .

Sayapku patah, lenganku luka, hatiku teriris, kakiku rapuh, mataku berair olehmu yang meninggalkanku. Sudahkah kau tanya dirimu ataukah pada siapa yang kini tersapu gerimis kepergianmu . . pantaskah luka ini berdarah lagi ?!. .kasih aku sedikit waktu lagi tuhan, kalo bisa lebih lama sampai aku menemukannya .

Aku bukanlah malaikat kecil dari surga, juga bukan putri di dunia khayalan, aku cuman seorang gadis yang sedang tersesat di pikiranmu. Inilah aku dengan kesederhanaan yang aku punya, tak perlu memandangku angkuh hanya karena aku bukan manusia sempurna, tak perlu mencela aku hanya karena pandanganmu yang rendah, tak perlu membuang energi hanya untuk menjatuhkan ku. Ini caraku, aku tak peduli anggapan buruk orang tentang siapa aku, karena aku adalah aku ..!

Suaramu masih terdengar di tiap dinding-dinding kamarku, ada apa denganmu?! Aku bingung ?! disudut kamar ini aku melihatmu, ku harap bisa menemukan jawaban disana !! dia datang dengan semua kebetulan disaat pikiran sedang terbelenggu kemunafikan, selalu ada disaat saya membutuhkannya, selalu memandangi saya dari kejauhan disaat saya hampir melupakannya . . saya mempercayainya, menitipkan kisah hidup padanya meski tak terpublikasi, dia manjadi bagian dari hidup ini.

Dear . . tiba-tiba aku merindukanmu, aku ingin menangis tapi tak bisa mungkin juga sudah tak perlu, aku ingin kita bertemu di taman yang dulu, tapi tak bisa mungkin juga sudah tak perlu. Tahukah kau betapa sakitnya terpuruk pada keinginan yang tak sampai. Aku mencintaimu lebih dari sekedar yang bisa aku lakukan . .! rupanya cinta sedang mendewasakan seorang gadis kecil angkuh, mencintai membuatnya percaya akan sebuah kehidupan baru, sayangnya amarah seorang lelaki terlalu dangkal untuk menembuas dimana rasa itu bersemayam, kan aku teguk amarahmu dalam cinta..

Aku bisa merasakanmu terbang melukis sebuah pelangi dan menyapa matahari dengan sebuah bahasa kalbu yang paling ramah, aku bisa mendengarmu mengutuk ribuan pintu hati yang tengah terluka tanpa ragu menyayangkan kidung cinta untuk sembuhkan jiwa-jiwa yang kini memeluk perasaan hampa ! datanglah . .jangan malu dekati aku dengan semua sayap-sayap pesonamu, engkaulah sebuah hati yang selama ini selalu ingin kusinggahi dengan segenap rindu !!

Aku sayang kmu ! seberapa kali kalimat itu berucap, tanpa bosan beradu dengan waktu yang sedikit lagi melelapkan kita . . sebuah kecupan hangat menghantarkanmu ke peraduan lelah, selamat tidur sayang ..

Ingin ku kirimkan sepotong senja dengan angin, debur ombak, matahari terbenam dan cahaya keemasan . .aku mengangankan segala sesuatu yang mungkin kulakukan bersamamu, meski aku tahu semua itu akan tetap tinggal sebagai kemungkinan yang entah kapan menjadi kenyataan..

Aku menjagamu dari rasa takut kehilanganku, sedangkan aku sendiri merasa takut keilanganmu . .apa kau tahu dimana kalimat-kalimat rinduku berakhir ?!. .

Ku biarkan malam menenggelamkan senyummu yang hilang . .mungkin sepi sedang mengujiku, mengurai kabut yang entah asalnya dimana, semenit . . sejam . .dua jam aku menunggu, tapi masih saja aku temui ruang tak berpenghuni !

Hujan datang menamatkan sepiku yang terkurung senja tadi, iyah sejam aku menunggumu . .dan masih menunggu, mataku terpaut pada sosokmu yang mungkin saja sebuah ilusi. Malam ini tetap aku tunggu, di tempat yang sama saat kau meninggalkanku . .mungkinkah kau tak datang ?!. .

Aku terdiam lelah . .masih saja bergelut dengan kisah semalam, iyah aku menyesali pecahan mimpi malam tadi ! berkaca membasahi matamu yang menyimpan semua indahnya kita . .dan, ketakutan mulai menyusuri hatimu yang tak pernah bisa aku miliki terlalu lama. “ijinkan aku pergi pintamu memelas”. !! “tidak untuk saat ini, aku tidak mungkin mengijinkanmu, aku membutuhkanmu ! okelah, aku tak akan memintamu membiarkanku pergi, tapi aku mohon kamu yang tinggal”. Kembali dia memohon. “itu hal yang tidak mungkin, kamu tahu untuk tidak dianggap gila dan tetap dianggap normal aku harus selalu datang untuk kemudian pergi”.

Pernahkah kau menghitung waktu yang berlalu sejak terakhir kita bertemu ?!! diam-diam ku sembunyikan potret dirimu, ku lukis  engkau dalam dinding rindu-dendam . . hatiku teriak disesaki cinta yang terlanjur penuh menjadi detak menyatu dengan ruh. Dia hanya buah cinta yang tak pernah bersalah ..

Ingatkah kau sayang, saat kau putuskan semua asa di malam itu ! aku memungut cinta yang tumpah dengan air mata, namun kau tetap melangkah pergi tanpa maaf. .ku dengar kau berkata,”lupakan semua, kau dan aku tak mungkin bersama” . .hening !!

Sering menerjemahkan dirimu dalam rindu, meski mata kita tak pernah nyata saling bertemu, tapi aku menemukanmu dihati yang nyata dalam ruang maya . .tapi siapalah diriku, pernah hati ini mencoba bercermin pada waktu. Aku hanyalah bayangan yang mendekatimu tapi tak bisa aku sentuh, lihatlah . .akhirnya kebohonganku hanya mampu menebar kristal-kristal harap di sudut doa. Masih snaggupkah hati ini disapa kenyataan pahitnya sebuah luka !?! . .

Ingin ku lari . .mencari tepain pantai atau ke puncak menara gedung tertinggi, lalu berteriak sekencang-kencangnya. Penatku mulai menggurui, cinta mulai melelahkanku. Wajahku sayu dalam ruang ini, ternayata teriak di ruang kamar mandi ini tak memuaskanku. Hanya berteriak pelan geram, lalu terisak sedikit dan air mata pun berbaur dengan air shower yang mengguyur.

Sayup-sayup mataku melihat sosokmu . .kembali kenangan itu menamatkanku dari lelapnya pagi, ada apa ini ? . .deringan ponsel seakan memutar kembali waktu. Bukan raga, hanya sebuah suara. Suara yang ingin ku lupakan ! hening . .sapanya tak lagi kurasa seperti dulu. Aku sudah bilang jangan hubungin aku lagi, uckan apku lirih . . suaramu menggantikan ritme pagi dan entah apa yang kau katakan kurasa semua hanya percuma . .

Tak ada kata, hanya suara terbata . .desiran angin membuat segalanya larut hanya hening yang tersisa. Berakar dalam waktu yang tak pernah datang . .sejam, dua hari, 3 bulan, entah sampai kapan .. ! kau pergi menggantung sebuah cerita antara kita, sekarang tolong jawab aku ..mengapa kau menjauh ?!

Kau datang disaat aurora itu telah pudar dan ketika aku telah kehilangan sayap-sayap asa, kau hadir di saat putih tak lagi hapuskan hitam . .disaat hatiku tak lagi berlabuh menantimu dalam kelam, disaat rasa itu tak lagi menjamur dibilik hatiku yang terdalam.

Pergilah . .tiada lagi arti yang kau tabuh, menjamah rindu yang telah ku buang jauh usai kepergianmu . .!

Kaulah samudera asmaraku . .riakmu adalah gairahku, gelombangmu adalah hasratku ..pasanglah ! jangan kau surut ! rengkuh diriku . . tenggelamkan aku sedalam-dalamnya, biarlah badai menandai saatnya langit bersiap menyetubuhi bumi ..

Ku biarkan rasa ini mengelana, meski samudera menangis dan terbahak mengepaskan angkuhnya . .jatuh dan ku bangun dalam kesombonganmu, wahai fulan  yang takkan bisa menjamah hatinya, paksa dia tapi takkan kau miliki istananya. Belilah permatanya tapi takkan bisa kau beli rasanya, karena sejatinya kau bukan siapa-siapa melainkan perompak yang miskin hati.

Egomu menyesakkan ruang, dingin sikapmu tapi panasnya tak terkatakan. aura tubuhnya angkuh, wajahku tertunduk mengharap 2 patah kata darimu .. yang terbaca hanya hapalan mantra dari bibirnya yg merah, menyupah serapah karena keberadaanya. Aku lelah menjaga waktu menjemput petang, cinta ini tak butuh aku. Membalik tubuh pelan-pelan dan aku menggeram ..aku membencinya, teriak batinku..!

Tamparan angin diwajahku membawa bias-bias sepi tuk ku peluk sendiri. Lihatlah ..garis-garis buram mulai tumbuh abadi melukis sayapku, saat tak ada lagi bunga yang sudi sambut kehadiranku. Aku hanyalah seekor kupu-kupu renta yang terbuang. Rintik gerimis mengucapkan salam, perlahan kehadirannya menghapus indah wajah rembulan. Derasanya rinai basahi sayap lemahku yang semakin berperdu, disni diujung taman bunga ini aku melepas nafasku ..

Kutahan setengah mati bulir air mata yang hendal jatuh ini, mataku panas dan nafasku menjadi agak berat. Kami lebih banyak saling memandang dan tersenyum sebelum berpisah direngkuhnya tubuhku hangat dalam pelukan mimpi dan berbisik aishiteru ! hanya beberapa detik rasa sakit yang asing muncul. Tak pernah kusangka rinduku dapat kulabuhkan pada lelaki diseberang sana. . entah nyata atukah maya, kau akan selalu dihatiku.

Sendiri, malam ini bertuan sepi. Aku mengingatmu ! tatapan mata yang menundukan aku dan sebuah epilog yang sampai saat ini membuatku bertahan disampingmu . .”aku cinta padamu tidak hanya untuk hari ini, juga bukan karena hari-hari yang telah lalu tapi untuk saat ini dan selamanya”.

Aku masih menunggu daun-daun pintu rumahku telah berkarat bersanding dengan waktu yang tak jua membawamu pulang dalam pelukanku. Jam dinding hanya bisa melemahkanku, menghitung setiap detik kehilanganmu, sesekali lamunanku sirna oleh gemuruh malam yang tak punya belas untukku mengenangmu . .kabari aku, dimana balasan rindu yang tiap hari tumpah bersama sepiku ?!

Seperti mawar indah. .rupa dan wanginya menggoda tapi berduri . .seperti itulah cinta, mudah layu dan mudah mekar ataupun mati dalam keabadian. Takutlah akan batasnya . .bukan pada duri tapi pada penciptanya, pujalah bukan padanya tapi pada yang menghendaki takdirnya, berdialah bukan untuk keabadiannya tapi mendekatkan dia padanya. aku bisa merasakannya, bahkan tiap kali kalimat-kalimat asing itu menghinaku, mencela ataupun menyudutkan semua yang terjadi dalam nyata dan kemayaan kita.

Aku ingin pergi tanpa pamit meninggalkanmu yang sesungguhnya telah meninggalkanku terlebih dahulu. Menghilang kala aku ada dan tiba-tiba menjelma di depan pintu jika kakiku kan beranjak. Aku pergi . .karena kau pun takkan merasa aku ada dan ucapanku hanya akan menjadi angin lalu yang berhembus tanpa sempat membelaimu.!

Aku ingin tidur malam ini, sudah lama rasanya aku terbangun bahkan malam pun sudah sangat sepi. Mungkin sebentar lagi mentari akan menyapa dan kau tahu betapa malunya aku nanti jika mataku menghitam ! aku tahu mentari selalu ramah, dia begitu sopan menyapaku dari jendela. Aku tidak ingin menjawab pertanyaannya dengan jawaban yang sama meski dia tanyakan juga selalu hal yang sama.

Sejak kau pergi dalam ketidaktahuanku, yang aku ingat kau curi hatiku untuk kemudian tinggalkan sisa yang tak bisa aku rajut sebagai mimpi indah. Jangan lagi, aku lelah menjadi pengisi hati yang tak seorang pun mengerti. Aku lelah menjadi coretan kata yang selalu hilang dalam ketidakpedulianmu, aku lelah menganggap ini dunia kita dan membiarkanku tak nyata disunia yang sebenernta. Dalam sedihmu, tawamu, dan segala tentangmu hanya terlukis dalam pandangan kita, tidak mereka tidak juga yang lainnya.

Aku tak tahu apa yang terjadi, hanya bisa merayu waktu untuk tak lagi bisa mengenang. Mataku menolak untuk bercerita . .biarkan saja keadaan menenggelamkan waktu. Senyum bias, tawa maupun siratan duka yang pernah berkaca dimataku kini masih saja terbaca dalam diary hidupku.iyah ...kau yang membuat hatiku tak sekedar berduka, berdarah sekalipun aku tak pernah mematikan rasa ini, kenapa ?!!


Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking