23 Mei 2014

Rindu tak bertepi ..


Langit terasa sendu .. 
Saat gerimis mengingat hari tentang kau dan aku 
Kemarin begitu banyak tawa 
Begitu banyak canda dalam naungan kisah yang seolah takkan menepi 
Perpisahan ini hanya satu dari sekian banyak cerita . .

Dan kupikir kita telah melewati semuanya 
Sekiranya aku menangis . . 
karena sesuatu yang terjadi dalam sepenggal kisah kita 
Maka takkan terungkap rasa yang terus berlalu . . 
takkan kembali cerita indah yang pernah terukir 
hanya singgah sebentar lalu pergi entah kemana . . 
semua lewat, semua lenyap, semua luka . . 
makin terluka oleh waktu yang terus berperang melawan serpihan rasa yang masih tertinggal dipalung hati ..
sejenak kuheningkan dunia, hingga tak sadar waktu mulai terbakar senja dan menyisakan rindu . .

Selembar daun kerinduan menutup rasa. 
Menyeret langkah kaki untuk mencarimu . . 
Dalam setiap detik dan setiap kedipan dalam pandangan. 
Tak pernah satu pun terlepas dari tali ingatan. 
Jiwa lemas, sayu memandang. . . 
Karena dahaga akan pertemuan yang menjadi penawar kerinduan. 
Sampai dimana akan habis rasa ini? 
Namun . .terlalu cepat kau berlalu .. 
Pandanganku pun tak’kan bisa ikuti jejak langkahmu.

Ku coba teguhkan jiwaku seperti batu karang di pantai sana . . 
Dapat bertahan di bawah terik panas dan hujan 
Kuat dan tegar menahan terjangan ombak yang tak pernah reda 
Menjadi pelindung dari panasnya gelombang pasang 
Ada satu rasa yang begitu menusuk di tiap detak jantungku 
Satu rasa yang tak pernah kau sadari sampai saat ini . . 
Sebuah kerinduan dihati ..

15 Mei 2014

Dalam diam !!


Diam diam aku menapaki jejakmu memastikan setiap rasa masih sama seperti dulu, ku syukuri namun masih kuharap, diam dalam tawa yang masih mencari pembenaran. Tersenyum dalam galaknya suara-suara sumbang yang datang menghujat. Bahwa aku akan tetap disini, takkan kemana mana sampai seseorang datang menghapus dari ingatanku.

Hampir saja aku melupakanmu setelah menyepi diruang kecil bernama kenangan . . jemariku kaku, sungguh kenangan ini hampir membuat tubuhku luruh menjadi debu-debu menghapus waktu. Sayang, semestinya aku masih bersamamu pagi ini menulis naman kita dipantai itu lalu menyaksikan ombak menggulung menyapu butir pasir hingga menyiksakan nama kita saja. Semestinya kau tidak meninggalkan kenangan ini bersamaku !!

Mungkin seharusnya ku tak disini . . disini menunggu pagi, mungkin seharusnya tak terucap kata kita ! cukup aku atau kau . .tanpa kita ! cukup kau dengan duniamu, aku dengan harapanku . . tanpa kita ! aku akan selalu sayang dan aku tak perlu pembenaran untuk itu. Mungkin itu adalah alasan mengapa kita dipertemukan oleh sang waktu .

Enggan mencari tahu . . dan kubiarkan lepas bersama gelisah pergi menyusul waktu. Malam-malam cepatlah berlalu pagi datanglah sampai siang menyapa menyusul malam lagi, jangan lama-lama aku benci hari ini.

Pertemuan kita bukanlah kebetulan . . entah akan sebatas apa, kau akan tetap jadi bagian hidupku. Tak akan hilang . . ataupun terlupakan !!

Malam ini aku masih melihat cinta dibalik senyum itu . . aku hanya bisa menatapmu jauh seperti tak ingin kau hilang di hadapanku. Selamat tidur sayang ! semoga malam melelapkanmu, hingga kau bangun dengan harapan baru . .

Ijinkan aku disampingmu walau hanya sekedar yang kau bisa. Aku pernah melihat bingkaiku di sela hidupmu, benarkan hadirku pernah berarti untukmu !

Akhir-akhir ini aku sering lihat kamu lagi dijalanan . .?! iya, aku sering banget liat kamu dijalanan pikiran aku ! senyuman itu indah . . lisan pun begitu menenangkan jiwa, tapi hati kadang bermain tak tentu !!

Apa sich yang bisa mendewasakan ku . . sedang aku sendiri bingung atas tingkahku ! “jika kejujuran itu salah dimatamu . .apakah dengan kebohongan dapat membuatmu percaya padaku ! kenyataan yang pahit, mungkinkah selalu berakhir dengan indah?! Aku hanya bisa melihat tanpa bisa marah dan teriak ..

Aku tak tau kapan ku sebut ini cinta ! tapi aku mulai merasakannya, di tiap lembaran aku temukan arti hidupku untuk memberi tanpa harus berharap .

Sayapku patah, lenganku luka, hatiku teriris, kakiku rapuh, mataku berair olehmu yang meninggalkanku. Sudahkah kau tanya dirimu ataukah pada siapa yang kini tersapu gerimis kepergianmu . . pantaskah luka ini berdarah lagi ?!. .kasih aku sedikit waktu lagi tuhan, kalo bisa lebih lama sampai aku menemukannya .

Aku bukanlah malaikat kecil dari surga, juga bukan putri di dunia khayalan, aku cuman seorang gadis yang sedang tersesat di pikiranmu. Inilah aku dengan kesederhanaan yang aku punya, tak perlu memandangku angkuh hanya karena aku bukan manusia sempurna, tak perlu mencela aku hanya karena pandanganmu yang rendah, tak perlu membuang energi hanya untuk menjatuhkan ku. Ini caraku, aku tak peduli anggapan buruk orang tentang siapa aku, karena aku adalah aku ..!

Suaramu masih terdengar di tiap dinding-dinding kamarku, ada apa denganmu?! Aku bingung ?! disudut kamar ini aku melihatmu, ku harap bisa menemukan jawaban disana !! dia datang dengan semua kebetulan disaat pikiran sedang terbelenggu kemunafikan, selalu ada disaat saya membutuhkannya, selalu memandangi saya dari kejauhan disaat saya hampir melupakannya . . saya mempercayainya, menitipkan kisah hidup padanya meski tak terpublikasi, dia manjadi bagian dari hidup ini.

Dear . . tiba-tiba aku merindukanmu, aku ingin menangis tapi tak bisa mungkin juga sudah tak perlu, aku ingin kita bertemu di taman yang dulu, tapi tak bisa mungkin juga sudah tak perlu. Tahukah kau betapa sakitnya terpuruk pada keinginan yang tak sampai. Aku mencintaimu lebih dari sekedar yang bisa aku lakukan . .! rupanya cinta sedang mendewasakan seorang gadis kecil angkuh, mencintai membuatnya percaya akan sebuah kehidupan baru, sayangnya amarah seorang lelaki terlalu dangkal untuk menembuas dimana rasa itu bersemayam, kan aku teguk amarahmu dalam cinta..

Aku bisa merasakanmu terbang melukis sebuah pelangi dan menyapa matahari dengan sebuah bahasa kalbu yang paling ramah, aku bisa mendengarmu mengutuk ribuan pintu hati yang tengah terluka tanpa ragu menyayangkan kidung cinta untuk sembuhkan jiwa-jiwa yang kini memeluk perasaan hampa ! datanglah . .jangan malu dekati aku dengan semua sayap-sayap pesonamu, engkaulah sebuah hati yang selama ini selalu ingin kusinggahi dengan segenap rindu !!

Aku sayang kmu ! seberapa kali kalimat itu berucap, tanpa bosan beradu dengan waktu yang sedikit lagi melelapkan kita . . sebuah kecupan hangat menghantarkanmu ke peraduan lelah, selamat tidur sayang ..

Ingin ku kirimkan sepotong senja dengan angin, debur ombak, matahari terbenam dan cahaya keemasan . .aku mengangankan segala sesuatu yang mungkin kulakukan bersamamu, meski aku tahu semua itu akan tetap tinggal sebagai kemungkinan yang entah kapan menjadi kenyataan..

Aku menjagamu dari rasa takut kehilanganku, sedangkan aku sendiri merasa takut keilanganmu . .apa kau tahu dimana kalimat-kalimat rinduku berakhir ?!. .

Ku biarkan malam menenggelamkan senyummu yang hilang . .mungkin sepi sedang mengujiku, mengurai kabut yang entah asalnya dimana, semenit . . sejam . .dua jam aku menunggu, tapi masih saja aku temui ruang tak berpenghuni !

Hujan datang menamatkan sepiku yang terkurung senja tadi, iyah sejam aku menunggumu . .dan masih menunggu, mataku terpaut pada sosokmu yang mungkin saja sebuah ilusi. Malam ini tetap aku tunggu, di tempat yang sama saat kau meninggalkanku . .mungkinkah kau tak datang ?!. .

Aku terdiam lelah . .masih saja bergelut dengan kisah semalam, iyah aku menyesali pecahan mimpi malam tadi ! berkaca membasahi matamu yang menyimpan semua indahnya kita . .dan, ketakutan mulai menyusuri hatimu yang tak pernah bisa aku miliki terlalu lama. “ijinkan aku pergi pintamu memelas”. !! “tidak untuk saat ini, aku tidak mungkin mengijinkanmu, aku membutuhkanmu ! okelah, aku tak akan memintamu membiarkanku pergi, tapi aku mohon kamu yang tinggal”. Kembali dia memohon. “itu hal yang tidak mungkin, kamu tahu untuk tidak dianggap gila dan tetap dianggap normal aku harus selalu datang untuk kemudian pergi”.

Pernahkah kau menghitung waktu yang berlalu sejak terakhir kita bertemu ?!! diam-diam ku sembunyikan potret dirimu, ku lukis  engkau dalam dinding rindu-dendam . . hatiku teriak disesaki cinta yang terlanjur penuh menjadi detak menyatu dengan ruh. Dia hanya buah cinta yang tak pernah bersalah ..

Ingatkah kau sayang, saat kau putuskan semua asa di malam itu ! aku memungut cinta yang tumpah dengan air mata, namun kau tetap melangkah pergi tanpa maaf. .ku dengar kau berkata,”lupakan semua, kau dan aku tak mungkin bersama” . .hening !!

Sering menerjemahkan dirimu dalam rindu, meski mata kita tak pernah nyata saling bertemu, tapi aku menemukanmu dihati yang nyata dalam ruang maya . .tapi siapalah diriku, pernah hati ini mencoba bercermin pada waktu. Aku hanyalah bayangan yang mendekatimu tapi tak bisa aku sentuh, lihatlah . .akhirnya kebohonganku hanya mampu menebar kristal-kristal harap di sudut doa. Masih snaggupkah hati ini disapa kenyataan pahitnya sebuah luka !?! . .

Ingin ku lari . .mencari tepain pantai atau ke puncak menara gedung tertinggi, lalu berteriak sekencang-kencangnya. Penatku mulai menggurui, cinta mulai melelahkanku. Wajahku sayu dalam ruang ini, ternayata teriak di ruang kamar mandi ini tak memuaskanku. Hanya berteriak pelan geram, lalu terisak sedikit dan air mata pun berbaur dengan air shower yang mengguyur.

Sayup-sayup mataku melihat sosokmu . .kembali kenangan itu menamatkanku dari lelapnya pagi, ada apa ini ? . .deringan ponsel seakan memutar kembali waktu. Bukan raga, hanya sebuah suara. Suara yang ingin ku lupakan ! hening . .sapanya tak lagi kurasa seperti dulu. Aku sudah bilang jangan hubungin aku lagi, uckan apku lirih . . suaramu menggantikan ritme pagi dan entah apa yang kau katakan kurasa semua hanya percuma . .

Tak ada kata, hanya suara terbata . .desiran angin membuat segalanya larut hanya hening yang tersisa. Berakar dalam waktu yang tak pernah datang . .sejam, dua hari, 3 bulan, entah sampai kapan .. ! kau pergi menggantung sebuah cerita antara kita, sekarang tolong jawab aku ..mengapa kau menjauh ?!

Kau datang disaat aurora itu telah pudar dan ketika aku telah kehilangan sayap-sayap asa, kau hadir di saat putih tak lagi hapuskan hitam . .disaat hatiku tak lagi berlabuh menantimu dalam kelam, disaat rasa itu tak lagi menjamur dibilik hatiku yang terdalam.

Pergilah . .tiada lagi arti yang kau tabuh, menjamah rindu yang telah ku buang jauh usai kepergianmu . .!

Kaulah samudera asmaraku . .riakmu adalah gairahku, gelombangmu adalah hasratku ..pasanglah ! jangan kau surut ! rengkuh diriku . . tenggelamkan aku sedalam-dalamnya, biarlah badai menandai saatnya langit bersiap menyetubuhi bumi ..

Ku biarkan rasa ini mengelana, meski samudera menangis dan terbahak mengepaskan angkuhnya . .jatuh dan ku bangun dalam kesombonganmu, wahai fulan  yang takkan bisa menjamah hatinya, paksa dia tapi takkan kau miliki istananya. Belilah permatanya tapi takkan bisa kau beli rasanya, karena sejatinya kau bukan siapa-siapa melainkan perompak yang miskin hati.

Egomu menyesakkan ruang, dingin sikapmu tapi panasnya tak terkatakan. aura tubuhnya angkuh, wajahku tertunduk mengharap 2 patah kata darimu .. yang terbaca hanya hapalan mantra dari bibirnya yg merah, menyupah serapah karena keberadaanya. Aku lelah menjaga waktu menjemput petang, cinta ini tak butuh aku. Membalik tubuh pelan-pelan dan aku menggeram ..aku membencinya, teriak batinku..!

Tamparan angin diwajahku membawa bias-bias sepi tuk ku peluk sendiri. Lihatlah ..garis-garis buram mulai tumbuh abadi melukis sayapku, saat tak ada lagi bunga yang sudi sambut kehadiranku. Aku hanyalah seekor kupu-kupu renta yang terbuang. Rintik gerimis mengucapkan salam, perlahan kehadirannya menghapus indah wajah rembulan. Derasanya rinai basahi sayap lemahku yang semakin berperdu, disni diujung taman bunga ini aku melepas nafasku ..

Kutahan setengah mati bulir air mata yang hendal jatuh ini, mataku panas dan nafasku menjadi agak berat. Kami lebih banyak saling memandang dan tersenyum sebelum berpisah direngkuhnya tubuhku hangat dalam pelukan mimpi dan berbisik aishiteru ! hanya beberapa detik rasa sakit yang asing muncul. Tak pernah kusangka rinduku dapat kulabuhkan pada lelaki diseberang sana. . entah nyata atukah maya, kau akan selalu dihatiku.

Sendiri, malam ini bertuan sepi. Aku mengingatmu ! tatapan mata yang menundukan aku dan sebuah epilog yang sampai saat ini membuatku bertahan disampingmu . .”aku cinta padamu tidak hanya untuk hari ini, juga bukan karena hari-hari yang telah lalu tapi untuk saat ini dan selamanya”.

Aku masih menunggu daun-daun pintu rumahku telah berkarat bersanding dengan waktu yang tak jua membawamu pulang dalam pelukanku. Jam dinding hanya bisa melemahkanku, menghitung setiap detik kehilanganmu, sesekali lamunanku sirna oleh gemuruh malam yang tak punya belas untukku mengenangmu . .kabari aku, dimana balasan rindu yang tiap hari tumpah bersama sepiku ?!

Seperti mawar indah. .rupa dan wanginya menggoda tapi berduri . .seperti itulah cinta, mudah layu dan mudah mekar ataupun mati dalam keabadian. Takutlah akan batasnya . .bukan pada duri tapi pada penciptanya, pujalah bukan padanya tapi pada yang menghendaki takdirnya, berdialah bukan untuk keabadiannya tapi mendekatkan dia padanya. aku bisa merasakannya, bahkan tiap kali kalimat-kalimat asing itu menghinaku, mencela ataupun menyudutkan semua yang terjadi dalam nyata dan kemayaan kita.

Aku ingin pergi tanpa pamit meninggalkanmu yang sesungguhnya telah meninggalkanku terlebih dahulu. Menghilang kala aku ada dan tiba-tiba menjelma di depan pintu jika kakiku kan beranjak. Aku pergi . .karena kau pun takkan merasa aku ada dan ucapanku hanya akan menjadi angin lalu yang berhembus tanpa sempat membelaimu.!

Aku ingin tidur malam ini, sudah lama rasanya aku terbangun bahkan malam pun sudah sangat sepi. Mungkin sebentar lagi mentari akan menyapa dan kau tahu betapa malunya aku nanti jika mataku menghitam ! aku tahu mentari selalu ramah, dia begitu sopan menyapaku dari jendela. Aku tidak ingin menjawab pertanyaannya dengan jawaban yang sama meski dia tanyakan juga selalu hal yang sama.

Sejak kau pergi dalam ketidaktahuanku, yang aku ingat kau curi hatiku untuk kemudian tinggalkan sisa yang tak bisa aku rajut sebagai mimpi indah. Jangan lagi, aku lelah menjadi pengisi hati yang tak seorang pun mengerti. Aku lelah menjadi coretan kata yang selalu hilang dalam ketidakpedulianmu, aku lelah menganggap ini dunia kita dan membiarkanku tak nyata disunia yang sebenernta. Dalam sedihmu, tawamu, dan segala tentangmu hanya terlukis dalam pandangan kita, tidak mereka tidak juga yang lainnya.

Aku tak tahu apa yang terjadi, hanya bisa merayu waktu untuk tak lagi bisa mengenang. Mataku menolak untuk bercerita . .biarkan saja keadaan menenggelamkan waktu. Senyum bias, tawa maupun siratan duka yang pernah berkaca dimataku kini masih saja terbaca dalam diary hidupku.iyah ...kau yang membuat hatiku tak sekedar berduka, berdarah sekalipun aku tak pernah mematikan rasa ini, kenapa ?!!


03 Mei 2014

Behind the stars . .

Back to the days where I'm counting the years .
Clock never seems to alive .
And all I can do is believe what she said .
Love never goes to sleep . .

But miles and miles away .
Far across the sea .
Thousand miles away .
Far behind the star . .

I miss her . .

I miss her . .

This is my story . .

this my story . .

And miles and miles away .
Far accross the sea .
Thousand miles away .
Far behind the star .

I miss her  . . I miss her . .
Yeah, I miss her
Ohh, I miss her

02 Mei 2014

ataukah ??!!

masih saja ku merindu mu .

meski langit dan bumi tak merestu .

meski hati dan logika tak menyatu .

masih saja ku merindu mu . .



lelah hati ku terus bertarung bersama logika .

mengapa tak pernah kutemukan jawaban .

siapa yang mestinya ku ikuti ?? .

Logika yang tak pernah mengizinkan rindu menghinggapi pikiran ku . .



Ataukah .

Sang hati yang selalu meminta ku mengikuti kata-katanya ?? .

Lagi . .lagi . .

Aku bingung!!

Sedang kau masih disana .

Terdiam dan tak mau tahu segala gelisah ku . .

05 Februarie 2014

Kimia Farmasi Analisis

MAKALAH KIMIA FARMASI ANALISIS
High Performance Liquid Chromatography (HPLC)” 










Oleh 
Kania Ariyanti
NIP.09022029














PROGRAM STUDI FARMASI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI DN FARMASI BOGOR 2013 




KATA PENGANTAR 

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah swt. karena atas kekuasaan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sebagai salah satu prasyarat pemenuhan tugas dari mata kuliah Kimia Farmasi Analisis 2 yang berjudul “High Performance Liquid Chromatography (HPLC)”. Kami mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pembimbing Mata Kuliah Kimia Farmasi Analisis, Ibu tryani sumiati, M.Si, Apt yang telah memberikan kesempatan dan materi masukan selama proses perkuliahan, yang sangat berarti dalam pembuatan makalah ini. Semoga Allah swt. membalas kebaikannya. Serta terima kasih pula kepada rekan–rekan yang turut mengikuti mata kuliah ini atas segala saran, kritikan dan bantuannya selama proses pembuatan makalah ini. Kami telah berusah untuk menyempurnakan penulisan makalah ini tetapi sebagai manusia kami menyadari akan keterbatasan, kehilafan, kesalahan yang tanpa disadari. Oleh karena itu, saran kritik untuk perbaikan makalah ini akan sangat dinantikan. Kami berharap semoga dari makalah ini kita dapat memperoleh ilmu yang bermanfaat. Amiin. 


Penyusun, 1 Agustus 2013 


DAFTAR ISI 
KATA PENGANTAR...................................................................................................................2 
DAFTAR ISI................................................................................................................................3 
1.1 Latar Belakang........................................................................................................................4 
1.2 Tujuan.....................................................................................................................................5 
1.3 Manfaat...................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................6 
2.1 Perkembangan Kromatografi....................................................................................................6 
2.2 Teknik Pemisahan Dengan HPLC ............................................................................................8 
2.3 Komponen-Komponen Penting Dari HPL...............................................................................10 
2.4 Prinsip Kerja HPLC...............................................................................................................15 
2.5 Kelebihan Dan Kekurangan Metode Analisis Dengan HPLC...................................................17 
2.6 kekurangan HPLC.................................................................................................................18 
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................19 
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................19 
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................20 




BAB I 
PENDAHULUAN 

I.1 Latar Belakang 
Kimia analitik adalah cabang ilmu kimia yang berfokus pada analisis material untuk mengetahui komposisi, struktur, dan fungsi kimiawinya. Secara tradisional, kimia analitik dibagi menjadi dua jenis, kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif bertujuan untuk mengetahui keberadaan suatu unsur atau senyawa kimia, baik organik maupun anorganik, sedangkan analisis kuantitatif bertujuan untuk mengetahui jumlah suatu unsur atau senyawa dalam suatu cuplikan. Kimia analitik modern dikategorisasikan melalui dua pendekatan, target dan metode. Berdasarkan targetnya, kimia analitik dapat dibagi menjadi kimia bioanalitik, analisis material, analisis kimia, analisis lingkungan, dan forensik. Berdasarkan metodenya, kimia analitik dapat dibagi menjadi spektroskopi, spektrometri massa, kromatografi dan elektroforesis, kristalografi, mikroskopi, dan elektrokimia. Kromatografi merupakan suatu cara pemisahan fisik dengan unsur-unsur yang akan dipisahkan terdistribusikan antara dua fasa, satu dari fasa- fasa ini membentuk suatu lapisan stasioner dengan luas permukaan yang besar dan yang lainnya merupakan cairan yang merembes lewat atau melalui lapisan yang stasioner. Fasa stasioner/diam dapat berupa zat padat atau suatu cairan, dan fasa gerak dapat berbentuk cairan ataupun gas. Maka semua jenis kromatografi yang dikenal, terbagi menjadi empat golongan: cair-padat,gas-padat, cair-cair, dan gas-cair (Day dan Underwood, 2002). Fase diam akan menahan komponen campuran sedangkan fase gerak akan melarutkan zat komponen campuran. Komponen yang mudah tertahan pada fase diam akan tertinggal. Sedangkan komponen yang mudah larut dalam fase gerak akan bergerak lebih cepat. Sekarang ini, kromatografi sangat diperlukan dalam memisahkan suatu campuran senyawa. Berbagai usaha telah dilakukan untuk menambah laju aliran tanpa mengubah tinggi piringan teoritis kolom. Penurunan ukuran partikel penunjang stasioner tidak selalu menguntungkan. Kromatografi cair kinerja tinggi atau high performance liquid chromatography (HPLC) berbeda dari kromatografi cair klasik. HPLC menggunakan kolom dengan diameter umumnya kecil, 2-8 mm dengan ukuran partikel penunjang 50 nm; sedangkan laju aliran dipertinggi dengan tekanan yang tinggi (Khopkar, 2003). HPLC didefinisikan sebagai kromatografi cair yang dilakukan dengan memakai fase diam yang terikat secara kimia pada penyangga halus yang distribusi ukuranya sempit ( kolom ) dan fase gerak yang dipaksa mengalir dengan laju alir yang terkendali dengan memakai tekanan tinggi sehingga menghasilkan pemisahan dengan resolusi tinggi dan waktu yang relative singkat. HPLC atau KCKT merupakan teknik pemisahan yang diterima secara luas untuk analisis dan pemurnian senyawa tertentu dalam suatu sampel pada sejumlah bidang, antara lain : farmasi; lingkungan; bioteknologi; polimer; dan industri- industri makanan. 

1.2 Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah : 
  • 1. Untuk menambah nilai kimia farmasi analisis. 
  • 2. Untuk mengetahui komponen utama dari HPLC. 
  • 3. Untuk mengetahui prinsip kerja dan penerapan dari HPLC. 
  • 4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan metode analisis dengan HPLC. 
1.3 Manfaat 
  • 1. Mengetahui komponen utama dari HPLC? 
  • 2. Mengetahui prinsip kerja dan penerapan dari HPLC? 
  • 3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan metode analisis dengan HPLC? 



BAB II 
PEMBAHASAN 
 
2.1 Perkembangan Kromatografi 
Kromatografi pada hakekatnya merupakan metode pemisahan dimana komponen yang akan dipisahkan terdistribusi diantara dua fase yang saling tidak bercampur yaitu fasa diam dan fasa gerak. Kromatografi juga didefinisikan sebagai proses pemisahan zat terlarut oleh suatu proses migrasi differensial dinamis dalam sistem yang terdiri dari dua fase atau lebih, salah satu diantaranya bergerak secara berkesinambungan dalam arah tertentu dan didalamnya zat-zat itu menunjukkan adanya perbedaan dalam adsorpsi, partisi, kelarutan tekanan uap, ukuran molekul atau kerapatan tekanan uapnya (Bahti, 1998). Istilah kromatografi diciptakan oleh Tswett untuk melukiskan daerah-daerah yang berwarna yang bergerak kebawah kolom. Pada waktu yang hampir bersamaan, D.T. Day juga menggunakan kromatografi untuk memisahkan fraksi-fraksi petroleum, namun Tswett lah yang pertama diakui sebagai penemu dan yang menjelaskan tentang proses kromatografi. Penyelidikan tentang kromatografi kendor untuk beberapa tahun sampai digunakan suatu teknik dalam bentuk kromatografi padatan cair (LSC). Kemudian pada akhir tahun 1930 an dan permulaan tahun 1940 an, kromatografi mulai berkembang. Dasar kromatografi lapisan tipis (TLC) diletakkan pada tahun 1938 oleh Izmailov dan Schreiber, dan kemudian diperhalus oleh Stahl pada tahun 1958. Hasil karya yang baik sekali dari Martin dan Synge pada tahun 1941 (untuk ini mereka memenangkan Nobel) tidak hanya mengubah dengan cepat kromatografi cair tetapi seperangkat umum langkah untuk pengembangan kromatografi gas dan kromatografi kertas. Pada tahun 1952 Martin dan James mempublikasikan makalah pertama mengenai kromatografi gas. Diantara tahun 1952 dan akhir tahun 1960 an kromatografi gas dikembangkan menjadi suatu teknik analisis yang canggih (Sudjadi, 1986). Kromatografi cair kolom klasik merupakan prosedur pemisahan yang sudah mapan dimana fase cair yang mengalir perlahan-lahan melewati kolom akibat gaya gravitasi dan terjadi proses pemisahan di kolom tersebut. Metode itu dicirikan dengan efisiensi kolom yang rendah dan waktu pemisahan yang lama. Namun sejak kira-kira tahun 1969, perhatian dalam teknik kolom cair kembali dilirik dengan dikembangkannya sistem kolom bertekanan tinggi oleh Kirchland dan Huber, yang mampu bekerja pada tekanan sampai 2,07 x 107 Nm-2 (3000p.s.i). Dalam metode ini digunakan kolom berdiameter kecil (1-3 mm) dengan partikel pendukung berukuran sekitar 30 nm dan eluen dipompakan ke dalamnya dengan laju alir yang tinggi (sekitar 1-5 cm3m-1). Pemisahan dengan metode ini dilakukan jauh lebih cepat (sekitar 100 kali lebih cepat) daripada dengan kromatografi cair yang biasa (Bassett et. all., 1994). Kromatografi cair, dalam praktek ditampilkan dalam kolom gelas berdiameter besar, pada dasamya dibawah kondisi atmosfer. Waktu analisis lama dan segala prosedur biasanya sangat membosankan. Pada akhir tahun 1960 an, semakin banyak usaha dilakukan untuk pengembangan kromatografi cair sebagai suatu teknik mengimbangi kromatografi gas. High Performance Liquid Chromatography (HPLC) atau Kromatografi Cair Penampilan Tinggi atau High Preformance = Tekanan atau Kinerja Tinggi, High Speed= Kecepatan Tinggi dan Modern = moderen) telah berhasil dikembangkan dari usaha ini. Kemajuan dalam keduanya instrumentasi dan pengepakan kolom terjadi dengan cepatnya sehingga sulit untuk mempertahankan suatu bentuk hasil keahlian membuat instrumentasi dan pengepakan kolom dalam keadaan tertentu. Tentu saja, saat ini dengan teknik yangsudah matang dan dengan cepat HPLC mencapai suatu keadaan yang sederajat dengan kromatografi gas (Putra, 2004). Umumnya metode kromatografi seperti adsorpsi, partisi, dan penukar ion adalah contoh-contoh dari kromatografi kolom. Pada metode kromatografi cair ini digunakan kolom tabung gelas dengan bermacam diameter. Partikel dengan dimensi yang bervariasi digunakan sebagai penunjang stasioner. Banyaknya cairan pada kolom jumlahnya sedemikian rupa sehingga hanya cukup menghasilkan sedikit tekanan untuk memelihara aliran fase gerak yang seragam. Secara keseluruhan pemisahan ini memakan waktu lama. Berbagai usaha telah dilakukan untuk menambah laju aliran tanpa mengubah tinggi piringan teoritis kolom. Penurunan ukuran partikel penunjang stasioner tidak selalu menguntungkan. Kromatografi cair kinerja tinggi atau high performance liquid chromatography (HPLC) berbeda dari kromatografi cair klasik. HPLC menggunakan kolom dengan diameter umumnya kecil, 2-8 mm dengan ukuran partikel penunjang 50 nm; sedangkan laju aliran dipertinggi dengan tekanan yang tinggi (Khopkar, 2003). HPLC telah digunakan di Indonesia sejak tahun 1997 oleh Wiadnyana dalam penelitiannya yang bertema menguji dan menentukan kadar toksisitas berbagai macam fitoplankton di perairan laut. Selain digunakan untuk uji toksisitas, dalam bidang Biokimia HPLC kerap digunakan untuk menghitung kadar vitamin dan protein dari suatu makanan atau sampel. Singkatnya, HPLC merupakan sebuah metode analisa modern yang multifungsi dan sudah ada di Negara kita Indonesia. Oleh karena itu ijinkan penulis untuk bercerita sedikit tentang High Perfomance Liquid Chromatography 

2.2 Teknik Pemisahan Dengan HPLC 
Teknik pemisahan dalam kromatografi melibatkan dua fasa, yakni fasa diam yaitu padat atau cairan yang terikat pada padatan pendukung, dan fasa gerak yang berupa gas dan cair. Proses pemisahan dalam kromatografi di dasarkan pada perbedaan laju migrasi masing- masing komponen dalam sistem kromatografi. Perbedaan laju migrasi dari masing-masing komponen merupakan akibat dari perbedaan keseimbangan distribusi masing-masing komponen diantara fasa gerak dan fasa diam. Metode kromatografi dibedakan dalam beberapa macam, berdasar pada fasa gerak, fasa diam, mekanisme, dan tehnik yang digunakan dan salah satu diantaranya adalah Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (HPLC). Dalam kromatografi cair Kinerja tinggi ini fasa gerak yang digunakan berupa cairan, sedangkan fasa diamnya berupa padatan (silica gel) yang ditempatkan pada kolom tertutup (melekat secara kimia dalam kolom tersebut). Maksud dan tujuan analisis dengan kromatografi yaitu didapatnya pemisahan yang baik demikian halnya dalam HPLC diharapkan pemisahannya baik dan dalam waktu proses yang relative singkat. Untuk mencapai Tujuan analisis ini, maka dipilih pelarut pengembang yang sesuai dengan komponen yang dipisahkan, kolom yang digunakan juga harus diperhatikan, dan detector yang memadai. Parameter baik atau tidaknya suatu kromatografi didasarkan pada lima factor, yaitu waktu retensi, faktor kapasitas, efisiensi kolom, resolusi, dan factor ikutan. 
  •  Waktu retensi didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan untuk membawa keluar suatu komponen dari dalam kolom kromatografi sehingga yang keluar dari kolom adalah tepat konsentrasi maksimum. 
  •  Faktor kapasitas (k’) juga merupakan ukuran retensi suatu komponen dalam kolom. Jika nilai k’ kecil, maka komponen tertahan sebentar dalam kolom. Dan jika nilai k’ yang lebih besar, maka pemisahan baik tetapi waktu yang dibutuhkan untuk analisis lebih lama dan dan puncaknya melebar. Sehingga ditentukanlah nilai k’ optimum, yaitu antara 1 sampai 10. Kolom dinyatakan baik jika cukup selektif artinya mampu menahan berbagai komponen dengan kekuatan yang cukup berbeda. Agar terjadi pemisahan yang baik maka nilai selektivitas (α) harus lebih besar daripada 1., dimana semakin besar nilai α maka pemisahannya akan semakin baik. Nilai α dapat diubah-ubah dengan cara, mengubah fasa gerak (misal: memperbesar polaritas); mengubah fasa diam; mengubah temperature, karena pada umumnya kenaikan temperature akan memperkecil waktu retensi; dan mengubah bentuk komponen. 
  • Efisiensi kolom merupakan kemampuan kolom mengeluarkan hasil yang diinginkan dengan hasil yang memuaskan dan dalam waktu yang singkat.
  • Keterpisahan antara dua puncak kromatogram dinyatakan dengan resolusi ‘R’ (ukuran besar kecilnya pemisahan). Jika nilai R ≥ 1,5 maka senyawa terpisah dengan baik. 
  • Sedangkan factor terikutan (Tf) merupakan ukuran kesimetrisan suatu puncak. Dengan catatan nilai Tf < 2,0. 
Perkembangan HPLC berkembang dari asas proses pemisahan adsorpsi dan partisi ke arah yang lebih luas, yaitu proses pemisahan yang berasaskan afinitas. Filtrasi gel dan ion yang berpasangan., akan tetapi proses pemisahannya tetap dilaksanakan di dalam kolom disertai pemakaian pelarut pengembangdengan tekanan tinggi (Ahmad dan Suherman, 1995). Teknik HPLC merupakan satu teknik kromatografi cair– cair yang dapat digunakan baik untuk keperluan pemisahan maupun analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif dengan teknik HPLC didasarkan kepada pengukuran luas atau area puncak analit dalam kromatogram, dibandingkan dengan luas atau area larutan standar. Kegunaan umum HPLC adalah untuk pemisahan sejumlah senyawa organik, anorganik, maupun senyawa biologis ; analisis ketidakmurnian (impurities); analisis senyawa- senyawa mudah menguap (volatile); penentuan molekul- molekul netral, ionic, maupun zwitter ion; isolasi dan pemurnian senyawa; pemisahan senyawa-senyawa yang strukturnya hampir sama; pemisahan senyawa- senyawa dengan jumlah sekelumit (trace elements), dalam jumlah yang banyak, dan dalam skala proses industry. 

2.3 Komponen-Komponen Penting Dari HPLC 

Gambar Rangkaian Instrumen HPLC 

 





Gambar Skema Alat HPLC 

 

1. Pompa (Pump) 
Ada dua tipe pompa yang digunakan, yaitu pompa kinerja konstan (constant pressure) dan pompa pemindahan konstan (constant displacement). Pemindahan konstan dapat dibagi menjadi dua, yaitu: pompa reciprocating dan pompa syringe. Pompa reciprocating menghasilkan suatu aliran yang berdenyut teratur (pulsating), oleh karena itu membutuhkan peredam pulsa atau peredam elektronik untuk, menghasilkan garis dasar (base line) detektor yang stabil, bila detektor sensitif terhadapan aliran. Keuntungan utamanya ialah ukuran reservoir tidak terbatas. Pompa syringe memberikan aliran yang tidak berdenyut, tetapi reservoirnya terbatas. 

Gambar Pompa 


 


Syarat – syarat pompa yang ideal : 
  1. Mampu membangkitkan tekanan tinggi 
  2. Pulse free–out put 
  3. Control laju alir yang akurat 
  4. Tahan korosi 
  5. Terbuat dari bahan yang tahan terhadap fasa gerak 
  6. Bebas pulsa 
  7. Perlu“de gasser” 
  8. Dapat menyalurkan fasa gerak pada rentang kecepatan dan tekanan lebar 
  9. Dapat digunakan untuk melakukan elusi gradient 
  10. Bekerja pada tekanan sampai 6000 psi (400 atm) 
2. Detektor (Detector) 
Suatu detektor dibutuhkan untuk mendeteksi adanya komponen sampel di dalam kolom (analisis kualitatif) dan menghitung kadamya (analisis kuantitatif). Detektor yang baik memiliki sensitifitas yang tinggi, gangguan (noise) yang rendah, kisar respons linier yang luas, dan memberi respons untuk semua tipe senyawa. Suatu kepekaan yang rendah terhadap aliran dan fluktuasi temperatur sangat diinginkan, tetapi tidak selalu dapat diperoleh. 
Jenis – jenis detector: 
  • SpektrofotometerUV –Visible 
  • Indeks bias 
  • Spektrofluorimeter (zatberfluoresensi) 
  • Konduktivitaslistrik (zationik) 
  • Spektrometerinfra merah • Spektrometermassa (LC–MS ) 
  • SpektrometerNMR ( LC–NMR ) Detektor KCKT yang umum digunakan adalah detektor UV 254 nm. Variabel panjang gelombang dapat digunakan untuk mendeteksi banyak senyawa dengan range yang lebih luas. Detektor indeks refraksi juga digunakan secara luas, terutama pada kromatografi eksklusi, tetapi umumnya kurang sensitif jika dibandingkan dengan detektor UV. 
3. Injektor (injector) 
Injektor merupakan tempat untuk memasukkkan sempel ke kolom. Waktu yang dibutuhkan oleh senyawa untuk bergerak melalui kolom menuju detektor disebut sebagai waktu retensi. Waktu retensi diukur berdasarkan waktu dimana sampel diinjeksikan sampai sampel menunjukkan ketinggian puncak yang maksimum dari senyawa itu. Senyawa-senyawa yang berbeda memiliki waktu retensi yang berbeda. Untuk beberapa senyawa, waktu retensi akan sangat bervariasi dan bergantung pada : 
  • tekanan yang digunakan (karena itu akan berpengaruh pada laju alir dari pelarut) 
  • kondisi dari fase diam (tidak hanya terbuat dari material apa, tetapi juga pada ukuran partikel) 
  • komposisi yang tepat dari pelarut
  • temperatur pada kolom 
4. Elusi Gradien 
Elusi Gradien didefinisikan sebagai penambahan kekuatan fasa gerak selama analisis kromatografi berlangsung. Efek dari Elusi Gradien adalah mempersingkat waktu retensi dari senyawa-senyawa yang tertahan kuat pada kolom. Dasar-dasar elusi gradien dijelaskan oleh Snyder. 
Elusi Gradien menawarkan beberapa keuntungan : 
  1. Total waktu analisis dapat direduksi 
  2. Resolusi persatuan waktu setiap senyawa dalam campuran bertambah 
  3. Ketajaman Peak bertambah (menghilangkan tailing d. Efek sensitivitas bertambah karena sedikit variasi pada peak 
5. Kolom (Column) 
Berbeda dengan kolom kromatografi klasik, kolom KCKT dapat digunakan kembali (reusable). Banyak analisis yang bisa dilakukan dengan kolom yang sama sebelum dari jenis sampel yang diinjeksi, kebersihan dari solven dan jenis solven yang digunakan. Kolom diisi dengan partikel padatan yang berukuran kecil dilapisi secara kimia oleh suatu cairan yang berfungsi sebagai fasa diam. Komponen-komponen sample dibawa oleh cairan fasa gerak yang dialirkan dengan bantuan tekanan tinggi melewati kolom fasa diam. Komponen-komponen dipisahkan berdasarkan partisi antara fasa diam dan fasa gerak yang satu sama lain tidak bercampur. Efisiensi kolom salah satunya sangat tegantung dari besarnya partikel fase stasioner. Oleh karena itu bila ukuran fase stasioner lebih kecil, maka tinggi plat teoritik akan berkurang, sehingga jumlah plat teoritik akan bertambah, yang meningkatkan efisiensi kolom. Dengan kolom yang pendek dan efisiensi, pemisahan akan berjalan dengan cepat. Terdapat banyak analisis yang dikerjakan pada suhu kamar, suhu kolom sering dapat diatur dengan konstan dengan memakai cara pemanasan. Sering dibutuhkan suhu kolom yang lebih tinggi dari suhu kamar untuk mengatasi masalah daya larut solute yang dianalisis dan viskositas fase gerak yang agak tinggi. 

6. Pengolahan Data (Data Handling) 
Hasil dari pemisahan kromatografi biasanya ditampilkan dalam bentuk kromatogram pada rekorder waktu retensi dan volume retensi dapat diketahui atau dihitung. Ini bisa digunakan untuk mengidentifikasi secara kualitatif suatu komponen, bila kondisi kerja dapat dikontrol. Lebar puncak dan tinggi puncak sebanding atau proporsional dengan konsentrasi dan dapat digunakan untuk memperoleh hasil secara kuantitatif. Untuk mencetak hasil percobaan pada lembaran kertas berupa kumpulan puncak (kromatogram).Komponen yang terelusi mengalir ke detektor dan dicatat sebagai puncak-puncak yang secara keseluruhan disebut sebagai kromatogram. 

 

2.4 Prinsip Kerja HPLC 
Prinsip dasar HPLC (High Performance Liquid Chromatografi) adalah pemisahan senyawa-senyawa berdasarkan kepolaran, dimana terdapat fase mobile (gerak) dan fase stasioner (diam). Fase mobilenya adalah sampel dan eluen yang bercampur, dan fase stasionernya adalah silika gel yang mengandung hidrokarbon. Sehingga senyawa yang memiliki kepolaran yang lebih tinggi akan tertahan pada fase stasioner yang bersifat polar. 
Metode pemisahan umum dalam HPLC tergantung sifat polaritas senyawa dalam eluat : 
a. Fasa Normal 
  • Fasa gerak nonpolar 
  • Fasa diam polar 
b. Fasa Terbalik 
  • Fasa gerak polar 
  • Fasa diam nonpolar 
Resolusi adalah pengukuran secara fisik suatu pemisahan. Resolusi dapat ditingkatkan dengan mengoptimasi parameter-parameter HPLC yaitu retensi, selektifitas, dan efisiensi. Secara praktis parameter-parameter HPLC tersebut dapat dioptimalkan dengan mengubah : 
  • Komposisi dari fase gerak 
  • Laju alir 
  • Sifat kimia dari fase gerak 
  • Jenis kolom Metode HPLC dapat digunakan untuk analisa kuantitatif dan sekaligus kualitatif. 
Untuk analisa kualitatif dengan membandingkan kromatogram sampel dengan kromatogram baku pembanding berdasarkan waktu retensinya. Sedangkan untuk analisa kuatitatif dapat digunakan dengan persamaan : Cx = Ax / Ap X Cp 
Keterangan : 
- A = Peak area = Luas puncak 
- C = Konsentrasi 
- X = sampel 
- P = pembanding 
Atau jika ingin mendapatkan data yang lebih valid dapat pula ditentukan dengan menggunakan kurva kalibrasi larutan standar. HPLC yaitu alat yang berfungsi mendorong analit melalui sebuah kolom dari fase diam (yaitu sebuah tube dengan partikel bulat kecil dengan permukaan kimia tertentu) dengan memompa cairan (fase bergerak) pada tekanan tinggi melalui kolom. Sampel yang akan dianalisis dijadikan dalam volume yang kecil dari fase bergerak dan diubah melalui reaksi kimia oleh fase diam ketika sampel melalui sepanjang kolom. 
Tujuan penggunaan alat ini adalah mengetahui kadar asam organik. Waktu saat analit keluar dari ujung kolom disebut waktu retensi dan merupakan suatu karakteristik yang unik dari tiap analit. Penggunaan dari tekanan menaikkan kecepatan linear memberikan lebih sedikit waktu bagi analit untuk berdifusi, dan menghasilkan chromatogram. Pelarut yang banyak digunakan yaitu air dan zat-zat organik seperti metanol. HPLC ini digunakan untuk asam organik, seperti asam formiat dan asam asetat. Jika sampel mula-mula berbentuk padatan harus di-distruksi dulu kemudian di-treatment sehingga berupa larutan homogen yang tidak terdapat endapan lagi dan bening karena syarat sampel yang dapat dianalisa menggunakan HPLC adalah harus tidak ada endapan dan harus bening. 

2.5 Kelebihan Dan Kekurangan Metode Analisis Dengan HPLC 
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (HPLC) atau High Pressure Liquid Chromatography (HPLC) merupakan salah satu metode kimia dan fisikokimia. HPLC termasuk metode analisis terbaru yaitu suatu teknik kromatografi dengan fasa gerak cairan dan fasa diam cairan atau padat. Banyak kelebihan metode ini jika dibandingkan dengan metode lainnya. 

Kelebihan itu antara lain: 
  1. Mampu memisahkan molekul- molekul dari suatu campuran 
  2. Mudah melaksanakannya 
  3. Kecepatan analisis dan kepekaan yang tinggi 
  4. Dapat dihindari terjadinya dekomposisi / kerusakan bahan yang dianalisis 
  5. Resolusi yang baik 
  6. Dapat digunakan bermacam- macam detektor 
  7. Kolom dapat digunakan kembali 
  8. Mudah melakukan "sample recovery". Mudah untuk mendapatkan kembali cuplikan, karena detector pada HPLC tidak merusak komponen zat yang dianalisis. 
  9. Dapat memisahkan zat-zat yang tidak mudah menguap ataupun tak tahan panas 
  10. Banyak pilihan fasa geraknya Cepat : Waktu analisis umumnya kurang dari 1 jam. Banyak analisis yang dapat diselesaikari sekitar 15-30 menit. Untuk analisis yang tidak rumit (uncomplicated), waktu analisi kurang dari 5 menit bisa dicapai 
  11. Resolusi : Berbeda dengan KG, Kromatografi Cair mempunyai dua rasa dimana interaksi selektif dapat terjadi. Pada KG, gas yang mengalir sedikit berinteraksi dengan zat padat; pemisahan terutama dicapai hanya dengan rasa diam. 
  12. Kemampuan zat padat berinteraksi secara selektif dengan rasa diam dan rasa gerak pada HPLC memberikan parameter tambahan untuk mencapai pemisahan yang diinginkan. 
  13. Sensitivitas detektor : Detektor absorbsi UV yang biasa digunakan dalam HPLC dapat mendeteksi kadar dalam jumlah nanogram (10-9 gram) dari bermacam-macam zat. 
  14. Detektor- detektor Fluoresensi dan Elektrokimia dapat mendeteksi jumlah sampai picogram (10-12 gram). Detektor-detektor seperti Spektrofotometer Massa, Indeks Refraksi, Radiometri, dll, dapat juga digunakan dalam HPLC 
  15. Kolom yang dapat digunakan kembali : Berbeda dengan kolom kromatografi klasik, kolom HPLC dapat digunakan kembali (reusable) . Banyak analisis yang bisa dilakukan dengan kolom yang sama sebelum dari jenis sampel yang diinjeksi, kebersihan dari solven dan jenis solven yang digunakan 
  16. Ideal untuk zat bermolekul besar dan berionik : zat – zat yang tidak bisa dianalisis dengan KG karena volatilitas rendah , biasanya diderivatisasi untuk menganalisis psesies ionik. HPLC dengan tipe eksklusi dan penukar ion ideal sekali untuk mengalissis zat – zat tersebut. 
  17. Mudah rekoveri sampel : Umumnya setektor yang digunakan dalam HPLC tidak menyebabkan destruktif (kerusakan) pada komponen sampel yang diperiksa, oleh karena itu komponen sampel tersebut dapat dengan mudah dikumpulkan setelah melewati detector. 
  18. Solvennya dapat dihilangkan dengan menguapkan ksecuali untuk kromatografi penukar ion memerlukan prosedur khusus. 
2.6 Kekurangan HPLC 
  1. Larutan harus dicari fase diamnya terlebih dahulu 
  2. Hanya bisa digunakan untuk asam organic 
  3. Harus mengetahui kombinasi yang optimum antara pelarut, analit, dan gradient elusi 
  4. Harganya mahal sehingga penggunaannya dalam lingkup penelitian yang terbatas. 



BAB III 
PENUTUP 

3.1 Kesimpulan 
  1. Komponen utama dari HPLC yaitu, pompa, injector, elusi gradient, kolom, detector, pengolahan data. 
  2. Prinsip dasar HPLC (High Performance Liquid Chromatografi) adalah pemisahan senyawa-senyawa berdasarkan kepolaran, dimana terdapat fase mobile (gerak) dan fase stasioner (diam). HPLC sering digunakan antara lain untuk menetapkan kadar senyawa aktif pada obat, produk hasil samping proses sintesis, atau produk- produk degradasi dalam sediaan farmasi. Contohnya adalah menganalisis parasetamol dan kafein dalam suatu campuran. 
  3. HPLC sebagai suatu metode pemisahan memiliki beberapa keuntungan yaitu menghasilkan pemisahan yang sangat cepat, dapat memisahkan zat-zat yang tidak mudah menguap ataupun tak tahan panas, banyak pilihan fasa geraknya, mudah untuk mendapatkan kembali cuplikan, karena detector pada KCKT tidak merusak komponen zat yang dianalisis, dan dapat dirangkai dengan instrumen lain untuk meningkatkan efisiensi pemisahan. Sedangkan kekurangannya adalah larutan harus dicari fase diamnya terlebih dahulu, hanya bisa digunakan untuk asam organic, harus mengetahui kombinasi yang optimum antara pelarut, analit, dan gradient elusi, harganya mahal sehingga penggunaannya dalam lingkup penelitian yang terbatas 



DAFTAR PUSTAKA 

Ahmad, M., dan Suherman 1995. Analisis Instrumental. Airlangga University Press. Surabaya. Ahmad, M., dan Suherman. 1991. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. Airlangga University Press. Surabaya. Bahti. 1998. Teknik Pemisahan Kimia dan Fisika. Universitas Padjajaran. Bandung. Bassett, J., R.C. Denney, G.H. Jeffery, dan J. Mendham, 1994, Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Day, R.A dan Underwood, A.L., 2002, Analisis Kimia Kuantitatif, Erlangga, Jakarta. Khopkar, S.M., 2008, Konsep Dasar Kimia Analitik, UI Press, Jakarta. Putra,Effendy D. L., 2004. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Dalam Bidang Farmasi. Jurusan Farmasi Fakultas Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara :3 Sudjadi, 1986. Metode Pemisahan. Kanisius. Yogyakarta.